Jumat, 06 Juni 2014

Isu menarik dari komunitas adat yang jauh dari akses informasi dan komunikasi

Bertepatan dengan hari kelahiran  pancasilah 1 juni  2014 sejumlah komunitas adat dan masyarakat desa turut ikut ambil bagian dalam kegiatan itu.
Disatu sisi ada yang menarik, terkait dengan isu pilpres 2014 ada sejumlah masyarakat  yang mendapatkan isu bahwa  ada salah satu calon presiden yang ingin mengikuti acara kelahiran pancasila 1 juni di kota bersejarah kabupaten Ende. Namun dari informasi itu hanya sebatas isu, akan tetapi tanggapan masyarakat terhadap isu itu cukup menguat dan ada yang sempat berkomentar bahwa ingin melihat langsung sosok calon presiden itu.
Sebut saja calon presiden itu adalah yang berasal dari PDIP yaitu Jokowi. Masyarakat didesa sempat berkomentar kalau jokowi datang ke ende mereka berani korbankan waktu untuk datang ke kota Ende bertemu dan melihat langsung sosok seorang jokowi.

" Kami sempat mendapatkan isu yang tersebar di kami punya desa dan desa sekitarnya bahwa jokowi mau datang ke ende, dan pada waktu itu kami yang mempunyai kendaraan roda dua akan korbankan waktu untu turun ke ende melihat langsung beliau,"Kata paulus Pama dan masyarakat sekitar didesa wologai.
Lanjut paulus mengatakan bahwa, kalau benar datang pasti kami akan turun melihatnya. Pembicaraan seorang petani ini yang jauh dari dunia politik itu seakan-akan sudah mengenal dekat sosok seorang jokowi.

Ada juga warga disekita desa tetangga yaitu desa wologai dua, juga mengatakan hal yang sama, sosok seorang jokowi memang pas untuk jadi presiden karena dari kesederhanaannya yang membuat rakyat tidak mau merapatkan barisan.
"Kami yang didesa hanya melihat di TV dan mendengar radio, kami juga melihat penampilannya yang sangat sederhana,dan itu baru tampil pemimpin sekarang ini, bagi kami presiden memang harus seperti itu,"Kata seorang Guru honor yang tidak mau disebut namanya.

Pembicaraan lanjut beliau mengatakan "bahwa di desa -desa memang lebih mengenal jokowi ketimbang Prabowo Walaupun prabowo sering beriklan di TV, yang bedanya adalah tampilan di TV orang bekerja dengan orang berbicara, dan rakyat pasti bisa menilainya. Sosok kesederhanaan jokowi, bukan hanya disukai orang besar, anak kecil juga tau namanya dan fotonya ini kenyataan, coba tanya saja anak kecil yang umurnya 7 tahun,"kata pak  Guru M itu.
Dari fakta keadaan dilapangan ini dan dari cerita mulut kemulut, jokowi sudah mengakar dihati rakyat walaupun jokowi belum perna bertemu dengan mereka. Yang sedikit menariknya adalah cerita yang datang dari seorang patani, yang tidak punya TV dan setiap hari hanya berurusan dengan kebun dan ladang. Sebenarnya mereka akan mengenal ketika ada Tim Sukses ataupun siapa yang berbicara dengan mereka.

Memang situasi dan tahunnya memang tahun politik, namun yang sering ditampilkan figur kemimpinan di indonesiakan cukup banyak kemudian figur sudah jauh rakyat mengenalnya hanyalah jokowi.

Tulisan ini bukan mau mengutamakan sosok seorang jokowi, namun keadaan dilapangan seperti itu sosok prabowo mereka pun kenal tetap tidak menyentu di hati rakyat,  jadi itulah yang membedakan Jokowi dan Prabowo.
Program dan Visi Misi merekapun tidak tau, yang rakyat didesa tau hanyalah tidakan yang mereka lihat. Jika di perkenalkan visi misi, mereka pasti bingung apa itu Visi dan misi itu apa. Jadi yang benarnya adalah tindakan, bukan gagasan dan omongan, itu yang rakyat lihat.

Bagi saya dalam tulisan ini, saya hanya mengangkat fakta di lapangan dan dari hasil pembicaraan seorang petani. Dan pikiranku kita akan menilai obyektif ketika kita menanyakan langsung kepada petani yang jarang berhubungan dengan dunia politik siapa yang mereka pilih.
JFM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar