Minggu, 29 Juni 2014

Komunitas masyarakat adat wilayah nusa bunga dan relawan AMAN deklarasi memenangkan Jokowi -JK di Ende.

Deklarasi Dukung Jokowi-Jk di ENde

Ende, sabtu 28 Juni 2014, Relawan Komunitas Masyarakat adat mendekalarasikan dukungan dan siap memenangkan Jokowi –Jk di komunitas adanya masing –masing yang tersebar di wilayah kabupaten ende. Dalam deklarasi AMANKan Jokowi-Jk ini di hadiri Pengurus dan Anggota AMAN wilayah Nusa Bunga , Relawan Pemuda Adat dan Juga Relawan Perempuan Adat yang ada disetiap komunitas masyarakat adat .
Jumlah komunitas adat yang mengikuti acara deklarasi memenangkan Jokowi -JK sebanyak 21 komunitas yang tersebar di kabupaten Ende.
Penyelenggaraan deklarasi ini di Aula PSE Ende, jalan Durian kabupaten Ende tepatnya pada pukul 10.30 wita acara Deklarasi ini dilaksanakan.
Deklarasi yang Bertemakan AMANKan Jokowi –JK,  cukup Menggemahkan karena dari setiap komunitas adat Anggota AMAN dan juga para relawan Masing-masing Menyampaikan Pernyataan sikap Dukungan dan  pernyataan siap memenangkan Jokowi-Jk di komunitas mereka masing-masing dan komunitas terdekat yang berada diwilayah itu.
“ Kami Mendeklarasikan Jokowi –Jk karena Jokowi Merupakan calon Presiden yang sangat sederhana dan merakyat, oleh karena itu kami berani meluangkan waktu, tenaga pikiran serta uang kami demi kemenangan Jokowi,” kata relawan Perempuan Adat.
Berikut ini pernyataan sikap dari penggerak komunitas masing-masing yang ada di kabupaten Ende,
Dari komunitas Mukureku, bapak Frans ratu menyampaikan sikapnya bahwa dari komuitas mukureku siap memenangkan jokowi-Jk sebab menurut pandangan dan realitas yang sering ditayangkan lewat TV sosok seorang  Presiden  yang merakyat hanyala Jokowi dan Jusuf Kalla.
“ Memang Jokowi – JK calon dari PDI  itu, sudah berada di hati kami masyarakat adat, di desa dan komunitas yang ada di kecamata lepembusu khusunya di komunitas adat mukureku dan mukureku sa ate nama Jokowi tidak asing lagi, kami mengenal sosok seorang jokowi itu sangat dekat dengan rakyat,”Jelas Fras Ratu tokoh adat dari komunitas Mukureku
Lanjut "bicara soal politik kami masyarakat adat mengerti akan tetapi bicara soal sikap kami masyarakat mempunyai sikap untuk mendukung, tentu sikap mendukung kepada orang yang menghormati dan melindungi hak-hak kami sebagai masyarakat adat kami memang belum pernah bertatapan langsung dengan jokowi akan tetap kami meyakini bahwa dialah calon Presiden yang sederhan dan dekat dengan rakyat,"tegas Ratu.

Selain itu juga pernyataan dari perwakilan-perwakilan dari komunitas juga menyatakan hal yang sama mendukung dan siap memenangkan capres nomor urut 2. Bentuk pernyataan mereka masing disampaikan dengan orasi singkat dengan mengatakan bahwa mereka yang hadir deklarasi ini merupakan utusan dan rekomendasi dari tokoh adat ada di komunitas mereka, dan mereka masyarakat adat meyakini keputusan AMAN Untuk memenang jokowi tentu disambut baik oleh komunitas masyarakat adat yang jauh dari kota. Sebab menurut mereka bahwa jokowi walaupun tidak berhadapan langsung dengan mereka akan tetap mereka meyakini pilihan mereka untuk dukung jokowi dan Jusuf kalla tidak salah.
"Jokowi lebih banyak bekerja dari pada banyak bicara, selanjutnya kalau hidup dan dekat dengan rakyat maka orang sederhanalah yang dipilih," ungkap Siprianus Renggi perwakilan dari komunitas adat boafeo.
Lanjut siprianus" kalau mau berperang pilih orang yang pegang senjata perang, kemudian kalau mau berperang melawan kemiskinan,korupsi dan ketertindasan maka kita harus memili jokowi- JK."pungkasnya.
"Visi misi Jokowi -Jk lahir dari pengelaman bekerja besama masyarakat dan juga berasal dari aspirasi masyarakat, dia berasal dari keluarga yang miskin bukan keluarga orang kaya, oleh karena itu dia pasti sangat mengenal situasi masyarakat akar rumput", jelas siprianus renggi, yang biasa disapa Iron.
Berbagai doa dan tutur kata bahasa adat di ungkapkan demi memenangkan Jokowi -JK.
"seperti ungkapan nggae gheta Liru Bewa dewa ghale wena tana, kami ono no ate masa, pati si kami no'o ngai sia ne'e tanggal 9 juli Masyarakat Indonesia ngaza pilih presiden jokowi,( artinya bapak tuhan yang maha kuasa berilah kekuatan dan anugerah agar masyarakat adat seluruh indonesia bisa memili dan mengantarkan jokowi menjadi presiden pada 9 juni)",ungkap Adrianus salah seorang tokoh mosalaki dari komunitas adat Nuabosi.
" Gare mae baje nosi mae wole, juga ungkapan yang menyatakan bahwa jangan sekedar membuat pernyataan yang menipu melainkan bekerja dengan jujur untuk,memenangkan jokowi-JK, ini adalah tugas kita yang mengakui kalau kita masyarakat adat mempunyai sikap jelas," kata adrianus.
Kemudian ketua BPHD Flores Tengah mengungkapkan bahwa "kita masyarakat adat kekerasan bersenjata,dan tidak ingin ditindas dengan kekuatan bersenjata, tetapi saat ini harus menggunakan akal dan pikiran untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di bangsa ini",pungkas Lukas lawa.

Penulis : Yulius fanus Mari, Biro Infokom Aman Nusa Bunga


Jumat, 06 Juni 2014

Isu menarik dari komunitas adat yang jauh dari akses informasi dan komunikasi

Bertepatan dengan hari kelahiran  pancasilah 1 juni  2014 sejumlah komunitas adat dan masyarakat desa turut ikut ambil bagian dalam kegiatan itu.
Disatu sisi ada yang menarik, terkait dengan isu pilpres 2014 ada sejumlah masyarakat  yang mendapatkan isu bahwa  ada salah satu calon presiden yang ingin mengikuti acara kelahiran pancasila 1 juni di kota bersejarah kabupaten Ende. Namun dari informasi itu hanya sebatas isu, akan tetapi tanggapan masyarakat terhadap isu itu cukup menguat dan ada yang sempat berkomentar bahwa ingin melihat langsung sosok calon presiden itu.
Sebut saja calon presiden itu adalah yang berasal dari PDIP yaitu Jokowi. Masyarakat didesa sempat berkomentar kalau jokowi datang ke ende mereka berani korbankan waktu untuk datang ke kota Ende bertemu dan melihat langsung sosok seorang jokowi.

" Kami sempat mendapatkan isu yang tersebar di kami punya desa dan desa sekitarnya bahwa jokowi mau datang ke ende, dan pada waktu itu kami yang mempunyai kendaraan roda dua akan korbankan waktu untu turun ke ende melihat langsung beliau,"Kata paulus Pama dan masyarakat sekitar didesa wologai.
Lanjut paulus mengatakan bahwa, kalau benar datang pasti kami akan turun melihatnya. Pembicaraan seorang petani ini yang jauh dari dunia politik itu seakan-akan sudah mengenal dekat sosok seorang jokowi.

Ada juga warga disekita desa tetangga yaitu desa wologai dua, juga mengatakan hal yang sama, sosok seorang jokowi memang pas untuk jadi presiden karena dari kesederhanaannya yang membuat rakyat tidak mau merapatkan barisan.
"Kami yang didesa hanya melihat di TV dan mendengar radio, kami juga melihat penampilannya yang sangat sederhana,dan itu baru tampil pemimpin sekarang ini, bagi kami presiden memang harus seperti itu,"Kata seorang Guru honor yang tidak mau disebut namanya.

Pembicaraan lanjut beliau mengatakan "bahwa di desa -desa memang lebih mengenal jokowi ketimbang Prabowo Walaupun prabowo sering beriklan di TV, yang bedanya adalah tampilan di TV orang bekerja dengan orang berbicara, dan rakyat pasti bisa menilainya. Sosok kesederhanaan jokowi, bukan hanya disukai orang besar, anak kecil juga tau namanya dan fotonya ini kenyataan, coba tanya saja anak kecil yang umurnya 7 tahun,"kata pak  Guru M itu.
Dari fakta keadaan dilapangan ini dan dari cerita mulut kemulut, jokowi sudah mengakar dihati rakyat walaupun jokowi belum perna bertemu dengan mereka. Yang sedikit menariknya adalah cerita yang datang dari seorang patani, yang tidak punya TV dan setiap hari hanya berurusan dengan kebun dan ladang. Sebenarnya mereka akan mengenal ketika ada Tim Sukses ataupun siapa yang berbicara dengan mereka.

Memang situasi dan tahunnya memang tahun politik, namun yang sering ditampilkan figur kemimpinan di indonesiakan cukup banyak kemudian figur sudah jauh rakyat mengenalnya hanyalah jokowi.

Tulisan ini bukan mau mengutamakan sosok seorang jokowi, namun keadaan dilapangan seperti itu sosok prabowo mereka pun kenal tetap tidak menyentu di hati rakyat,  jadi itulah yang membedakan Jokowi dan Prabowo.
Program dan Visi Misi merekapun tidak tau, yang rakyat didesa tau hanyalah tidakan yang mereka lihat. Jika di perkenalkan visi misi, mereka pasti bingung apa itu Visi dan misi itu apa. Jadi yang benarnya adalah tindakan, bukan gagasan dan omongan, itu yang rakyat lihat.

Bagi saya dalam tulisan ini, saya hanya mengangkat fakta di lapangan dan dari hasil pembicaraan seorang petani. Dan pikiranku kita akan menilai obyektif ketika kita menanyakan langsung kepada petani yang jarang berhubungan dengan dunia politik siapa yang mereka pilih.
JFM

Selasa, 03 Juni 2014

Ada certa menarik saat menunggu bis di terminal Roworeke ende ,



Ende, 2 Juni 2014, Di Terminal roworeke, Saya dengan teman kemudian mendiskusikan terkait dengan situasi politik  pemilu 2014. kami berbicara siapa yang akan di dukung Prabowo atau Jokowi.

Kemudian dari diskusi itu banyak pengunjung terminal yang sementara menunggu bemo keluar kota, sengaja teman saya berbicara seolah -olah membela prabowo, namun sambil beliau mengajak orang-orang disekitarnya untuk pilih prabowo. Eh malah orang di sekitar kami tetap memili Jokowi, kemudia beliau menjelaskan tetang siapa itu prabowo akan tetapi pengunjung terminal, penumpang tetap memilih jokowi.

kata mereka " biar bagaimana pun kami tetap Jokowi, prabowo kami belum liat cara memimpinnya, tapi kalau jokowi kami lihat di TV sudah terbukti," kata ibu Yuli salah seorang penumpang yang ingin berpergian ke luar kota.

Sementara itu dalam pembicaraan kami berakhir pada siapa yang akan memili. selanjutnya dari pengamatan saya ternyata rakyat sudah mengenal sosok jokowi sudah sangat jauh terlepas mereka mengerti ataupun tidak  visi,misi dari jokowi.

Hal yang sama ketika kami ke komunita mukureku, ketika bicara soal presiden mana yang akan di pilih jawab masyarakat yang notabene setiap hari kerja kebun spontan mereka menjawab " mau siapa lagi yang kita dukung yang jelasnya Jokowi", kata mereka.

Dari kondisi Obyekti ini dapat mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya dari berbicara mulut kemulut dan ditambah lagi dengan informasi dari media televisi rakyat sudah bisa menilai mana pemimpin yang merakyat dan mana yang sementara memposisikan diri untuk merakyat. Rakyat sudah mengenal sosok kepemimpinan di indonesia saat ini.

Rakyat sudah bosan dengan pemimpin yang hanya berbicara dan tidak melakukan apa-apa. walaupun tidak mengerti apa misi yang akan di bangun tetapi bagi rakyat yang tampil di buplik dan benar-benar melayani rakyat itu yang dilihat.

Bagi saya saat ini rakyat sudah bisa menentukan pilihan mereka sendiri, terlepas berasal dari partai mana,yang jelasnya dari hasil poling dengan masyarakat dipedesaan lebih menguat pembicaraan sosok seorang pemimpin yang sederhana.

Terakhir saya menilai kampanye media cukup berhasil dan sampai ke plosok terpencil, apalagi dengan lagu yang lebih berbicara sosok seorang jokowi...sekian komentar

Senin, 02 Juni 2014

Pelayanan kesehatan RSUD Ende perluh di tingkatkan agar pasien bisa mendapatkan kenyamanan dan keselamatan

RSUD Ende
Ende,senin 2 Juni 2014 dikabupaten Ende NTT,sebuah kondisi Rumah sakit umum daerah yang saat ini perluh diperhatikan lagi oleh pemerintah daerah kabupaten Ende. Hal yang menjadi persoalan di RSUD ende adalah kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi pansien. Dilihat dari kondisi luar ruangan sangat menentukan,akan tetapi didalam ruangan yang tidak tertata dan diatar dengan baik.
"kondisi ruang rawat ini butuh diperhatikan lagi sebab keberadaan ruangan ini dari pengelihatan dan yang kami rasakan belum terlalu kondusif," kata salah satu keluarga yang menjaga pasien di RSUD ende,yang tidak mau disebut namanya.
Lanjut ia menyatakan bahwa seperti diruangan perwatan penyakit dalam (anggrek 1&2) itu beberapa ruangan yang pintu kamar WC semua rusak, yang menjadi kesulitan ketika masuk WC dan mau menutupi WC pintu sulit di buka di tambah lagi situasi ruang yang penuh dengan hawa panas. Menjadi kekuawatiran ketika pasien masuk jika keadaan ruang  seperti itu akan membuat pasien semaki merasa tidak nyaman dan bisa menimbulkan masalah baru,katanya.
Kemudian salah satu anggota DPRD Ende atas nama Philipus Kami  yang juga mengurus soal keluarga yang sakit merasakan hal yang sama.
" kondisi ruangan ini perlu segera diperbaiki karena ingin menjaga keselamatan pasien, ketika menanyakan persaoalan itu ke salah satu petugas di yang berada diruangan itu,"ungkap Philipus.
Kondisi WC RSUD Ende yang rusak
"Padahal menurut Philipus Anggota DPRD Ende, anggaran paling besar untuk di alokasikan kepada RSUD Ende, dan mengapa kondisi ruangan dan perlengkapan masih saja belum berubah?,tanya Philipus, saya mengharapkan pihak rumah sakit untuk segera melaksanakan dan diperbaiki demi menjaga keselamatan pasient," Tegas Philipus.
" Jawab salah satu Petugas, Sedang di kordinasikan untuk diperbaiki, memang selama ini pintu sedang rusak semua. Kami akan usahakan untuk berkomunikasi kepada pimpinan,"Katanya.

JFM

Selasa, 15 April 2014

Masyarakat Kabupaten Ende turut mengawasi hasil pemilu 9 april 2014


Petugas mengawasi Perhitungan suara
Ende,11 April 2014 Di Propinsi NTT kabupaten Ende Masyarakat sedang mengawasi perolehan suara hasil pemilu 9 April 2014. Pengawasan suara itu dilakukan disetiap kecamatan mulai dari kecamatan yang ada di perkotahan hingga diluar kota kabupaten.  Pengawasan perolehan suara ini betujuan agar tidak terjadi kecurangan pada saat rekapitulasi dan perhitungan yang dimulai dari TPS ,PPK kecamatan dan KPU.
Sejak pemilihan 9 april, hingga hari ini dari pantauan kami masyarakat masih terus mengawasi perolehan suara sampai dengan selesai penetapan oleh KPU

“ Pengawasan suara harus terus berlanjut sampai dengan penetapan hasil pemilu, sebab jika tidak mengawasi maka peluang untuk orang-orang yang tidak bertanggung jawab akan memanipulasi perolehan suara itu” kata Hironimus Nori caleg dari Partai gerindra.
Lanjut Hironimus menyatakan bahwa hasil perolehan suara yang telah terkafer pada surat suara harus tetap dikawal walaupun cuma satu suara, karena satu suara yang dipilih oleh rakyat terhadap caleg itu sesuai dengan hati nuraninya.

Kemudian pengawalan perolehan suara ini guna memastikan agar tidak terjadi hal –hal yang di inginkan.
proses pengawalan perhitungan surat suara
 “ kami Ikut mengawasi hasil perolehan suara itu bukan kerana kami mempunyai kepentingan akan tetapi kami menginginkan agar pemilu harus bersih dan benar-benar demokratis. Sebab, pengelaman pemilu sebelumnya banyak terjadi kecurangan akibat seluruh masyarakat tidak mengawasi, sehingga yang terjadi yang diutus oleh rakyat tidak duduk di kursi kekuasaan yang duduk dikursi kekuasaan adalah orang-orang yang sebenarnya jauh dari harapan rakyat hanya karena mereka mempunyai modal dan uang” ucap Alfonsius Sale, pemuda di desa wologai.

Menurut alfons biasa terjadi kecurangan pada perhitungan ditingkat kecamatan, oleh karena itu harus sama-sama mengawasi sampai di tingkat kecamatan dan khusunya untuk di kacamatan Ende walaupun jauh tetap kami awasi.
Pengawasan suaran ini mulai dilakukan oleh pemuda/i dari desa-desa sampai di tingkat kecamatan.
Dari informasi yang di dapati bahwa pengawalaan hasil perolehan suara ini bukan saja dilakukan di kecamatan Ende akan tetapi juga terjadi di kecamatan lain, semua warga, tokoh masyarakat dan pemuda turut mengambil bagian untuk mengawasi perolehan suara itu.

Oleh : Jhuan Mari
AMAN nusa bunga 

Senin, 14 April 2014

Pesta Demokrasi: Pilih Pemimpin yang Peduli Masyarakat Adat!

sosialisasi kebijakan pemerintah

Ende, Sabtu 5 April 2014. Terkait pesta demokrasi 2014 (Pemilihan legislative/pileg dan Pemilihan Presiden/Pilpres) tim KRAN (Koalisi Rakyat Advokasi Tambang) turun ke desa-desa untuk menjelaskan pentingnya memilih pemimpin yang peduli terhadap kepentingan masyarakat adat.
Kali ini di desa Tina Bani tepatnya di wilayah tengah kecamatan Ende, Tim KRAN yang di dalamnya terdiri dari gabungan aktivis dan kelompok gereja melaksanakan sosialisasi terkait kebijakan pertambangan dan keputusan Mahkamah Konstitusi 35.
Sosialisasi ini berlangsung di malam hari selesai misa dan pukul 20.00 wita di gereja tina bani dengan jumlah masyarakat yang hadir sekitar 50an orang.
“Saat ini gereja secara dunia mau tidak mau suka ataupun tidak suka gereja harus turun kelapangan untuk memberikan pencerahan politik  kepada masyarakat untuk mengerti tentang kebijakan pemerintah yang merugikan banyak orang. Dan untuk Indonesia KWI telah mengumumkan bahwa dengan melihat situasi bangsa yang telah membuat rakyat semakin sengsara maka gereja harus terlibat aktif untuk membangun kesadaran dalam perpolitikan yang benar dan bijaksana,”ujar  Pater Markus Tulu, SVD .
Lanjut Pater Markus menyatakan bahwa secara mendunia Paus Fransiskus telah menjukan kebijaksanaanya dalam membela masyarakat yang tertindas.
“Paus juga sudah mengumumkan bahwa sudah saatnya gereja dan para biarawan biarawati  untuk ikut terlibat dalam memberikan kesadaran politik”,tutur pater Markus.
Dalam acara sosialisasi  ini ada dua poin yang disampaikan, seperti IUP Pertambangan yang di keluarkan oleh mantan bupati Don Wangge sebanyak 20 titik dan keputusan MK  35 tentang  UU Kehutanan.
“Kedatangan kali ini bertepatan dengan momentum politik,maka kami ingin memberikan pencerahan politik tentang bagaimana rakyat harus memilih pemimpin yang mampu menjawab aspirasi rakyat. Dan pada kesempatan ini kami mau menyampaikan bahwa saat ini masyarakat adat telah berhasil menggugat UU kehutanan di Mahkamah Konstitusi dan mereka (MK, red) memutuskan bahwa tidak ada lagi yang namanya hutan Negara,” Jelas Hironimus Nori  Ketua KRAN.
Pater.Markus Tulu,SVD sedang sosialisasi kebijakan Tambang
Hironimus manyatakan bahwa walaupun MK telah memutuskan gugatan itu di menangkan oleh masyarakat adat akan tetapi  perjuangan masih berlanjut. “Masyarakat adat harus terus membangun kekuatan untuk menuntut negara segera mengesahkan UU Perlindungan masyarakat Adat,” tegasnya, “Dengan demikian tahun  politik 2014 menjadi ujian bagi masyarakat adat untuk menentukan wakil rakyat yang bisa memperjuangkan UU yang masih tertunda,”
Kemudian  Lando perwakilan tokoh masyarakat mengucapkan dukungannya, “Kami masyarakat adat Tina Bani mendukung penuh perjuangan KRAN dan AMAN serta  KPPAMI masyarakat adat Tina Bani akan siap bergabung dengan Aman untuk berjuang bersama,” ujarnya.
Penulis: Jhuan mari, biro Infokom AMAN Nusa Bunga.